5 Cara Baik Kritik Anak, Karena Mengkritik Pun Punya Seni


Hasil gambar untuk cara menasehati anak
sumber: google.com


Banyak diantara kita ingin anaknya baik, penurut, mengerti mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, tapi kita sadari juga banyak diantara kita yang seringkali melakukan apa-apa yang sepahamnya kita, bukan menyampaikan dengan pemahaman anak. Sampaikan kritikan atau nasihat dengan memposisikan jika kita jadi mereka, mereka adalah anak-anak, setiap kata oerlu dicerna dengan baik, bukan justru memasukkan banyak kata ke telinga anak sampai-sampai anak tidak kuat mencernanya. Yang ada justru emosi anak yang tak terbendung.

Menyampaikan kritik tidak hanya tentang penyampaian kata per kata, kalimat per kalimat, tapi Ayah dan Bunda juga harus memahami situasi. Untuk lebih jelasnya berikut penulis akan mengulas tentang 5 cara baik kritik anak, langsung saja yah kita bahas satu per satu gimana sih cara baik kritik anak :

SAMPAIKAN SPESIFIK KESALAHANNYA, BUKAN PRIBADI ANAK
Cara baik kritik anak yang pertama adalah dengan menyampaikan lebih spesifik tentang apa sih kesalahan anak kita? Inget yah Bun, tentang kesalahannya bukan tentang pribadi anak tersebut. Mengapa? Kalo kita bahas pribadi anaknya, anak justru akan lebih down. Jadi harus gimana dong menyampaikannya? Oke, Ayah dan Bunda yang baik, contoh sederhananya gini : saat anak selesai bermain tapi belum dirapikan,  sampaikan pada anak "mainanmu berantakan ya," bukan "males banget sih kamu,"  beda kan cara penyampaiannya? Kalimat pertama itu menunjukkan bahwa mainannya berantakan maka anak akan secara otomatif berpikir "oh, iya.. saya harus merapikannya" sedangkan kalimat kedua "males banget sih kamu,"  nah, kalimat itu justru akan menambah otak anak menjadi ruwet, yang ada emosi karena di judge malas oleh orang tuanya. Alhasil anak enggan untuk membereskan mainannya.

DENGARKAN DAN TERIMA PERASAAN ANAK
"Kadang kalo sudah kecapekan main, berat ya harus merapikan mainan"  kalo Ayah atau Bunda sudah berkata begini, pasti deh anak akan luluh, dan merasa bahwa Ayah atau Bundanya sangat memahami keadaannya, memahami perasaannya, bahwa setelah bermain itu capek, berat untuk merapikan mainannya. Nah, kalo udah gini anak akan lebih menerima nasihat Bundanya, tinggal ajak saja bersama untuk merapikannya dengan kalimat "yuk, kita bereskan bersama mainannya agar tidak terlihat berserakan."

FOKUS PADA PERILAKU DAN SITUASI YANG BISA DI UBAH, BUKAN KESALAHAN YANG LAMPAU
Cara baik kritik anak yang selanjutnya adalah dengan memfokuskan pada perilaku dan situasi yang bisa di ubah, bukan membahas kesalahan-kesalahan yang lampau. Gimana nih maksudnya? jadi gini Bun, kita orang dewasa saja tidak ingin kesalahannya terus-terus di ungkit, apalagi anak-anak yah? Jadi sangatlah penting membahas perubahannya, bukan mengungkit kesalahannya. Contoh sederhananya begini "kita bisa cari dan pakai kotak sepatu bekas untuk menyimpan balok yang sama,"  bukan kalimat "kamu selalu menghilangkan mainan balok"  bedakan cara penyampaiannya yah Bun, pada kalimat pertama itu orang tua fokus pada situasi atau suatu keadaan yang dapat di ubah, beda dengan kalimat kedua tadi yang mengungkin kesalahan anak dan justru itu dapat membuat anak jadi terus merasa salah karena sudah menghilangkan mainannya.
GUNAKAN "Seandainya.." atau " Bunda harap.." UNTUK MENUNJUKKAN EFEK POSITIF
Mengkritik anak haruslah dengan kata-kata yang mudah, sederhana, dan memberikan efek positif pada perilaku dan sikap anak. Maka dengan berusaha bersimpati atau membuat pengandaian pada anak nampaknya akan lebih mudah dalam mengkritik anak. Lalu kalimat seperti apa yah yang kira-kira dapat memberikan efek positif pada anak? Ini nih Bun, "Seandainya kamu merapikan mainanmu setiap habis main, pasti akan lebih mudah menemukan mainanmu saat akan dipakai."  Nah, kalo udah gitu, anak pasti akan berpikir "oh iya... harus begini, harus begitu."  Maka akan lebih diterima anak dan lebih mudah bukan???

BANTU ANAK MEMAHAMI KESALAHAN : KESALAHAN HARUS DIAKUI, BUKAN DIHINDARI; DIPERBAIKI, BUKAN MENETAP; UNTUK BELAJAR, BUKAN MERUGIKAN
Cara baik kritik anak yang terakhir adalah dengan membantu anak untuk memahami kesalahan. Karena kesalahan haruslah di akui, bukan di hindari; untuk diperbaiki, bukan justru menetap; untuk dijadikan sebuah proses belajar, bukan malah merugikan. Mengapa penulis berkata demikian? Karena jika diperhatikan sering kali orang tua menyalahkan yang lain jika anak bersalah. Padahal disaat itulah seharusnya anak diberikan pembelajaran. Bukan malah menyalahkan keadaan. Kritiklah.. tegurlah.. dengan bahasa yang mudah dipahami, sesuai usia anak. Bisa ambil contoh begini "Bunda dan tante waktu SD juga sering berdebat kalo mainan hilang, terus kita gunakan kotak untuk menyimpan mainannya agar tidak berserakan dan hilang."

Pasti deh kalo dengan cara begitu anak tidak sadar sedang di kritik. Hm.. memang betul yah jadi orang tua harus aktif mencari tahu dan kreatif.

Semoga bermanfaat yah..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama